TERUMBU
KARANG SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN
T
|
erumbu karang merupakan
sumber kehidupan, terutama laut, mengapa demikian? Karena terumbu karang
memiliki berbagai manfaat bagi organisme laut seperti ikan, plankton dan
organism lainnya selain itu terumbu karang juga berfungsi sebagai penahan
gelombang atau ombak air laut, menahan arus yang sangat kuat, mencegah abrasi
pantai, mencegah kerusakan ekosistem mangrove, mencegah ekosistem lamun, serta
tempat berlindung, tempat pengasuhan, dan tempat tumbuh kembang binatang laut
lainnya salah satunya ikan.
Bagi
nelayan juga memiliki manfaat, daerah atau bagian laut yang memiliki terumbu
karang bisa dijadikan tempat penangkapan ikan yang pada umumnya kehidupan ikan
banyak terdapat disekitar terumbu karang, namun penangkapan ikan ini haruslah
mematuhi aturan yang ramah lingkungan dan menghindari pemakaian bom, pembuangan
limbah dan pukat atau racun-racun yang bisa mengakibatkan kerusakan pada
ekosistem terumbu karang.
Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup,
Pengelolaan terumbu karang, sebagai sebuah lingkungan hidup atau ekosistem,
diatur dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997. “Ditetapkan
bahwa setiap orang secara pasif wajib mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan; dan secara aktif wajib memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup”. Tetapi apakah kita semua telah menjalankan semua aturan yang telah
ditetapkan?. Bahkan sebagian pihak ada yang tidak peduli sama sekali dengan
terumbu karang.
Menurut data 2011 yang dihimpun dari 1.076 stasiun pengamatan
oleh Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
menunjukkan, hanya 5,58 persen terumbu karang dalam kondisi sangat baik dan
26,95 persen baik. Sisanya sebanyak 36,90 persen berkondisi cukup dan 30,76
persen kurang baik.
Di kota Padang
perkembangan laju kerusakan terumbu karang sulit dianalisis dikarenakan tidak
ada pemantauan atau pengukuran secara rutin dan diharuskan untuk menyelam
kedasar laut. Oleh karenanya didapatkan perbedaan data yang sangat berbeda dan
tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahun 2010 dan 2011. Sebagai
perbandingan, kerusakan terumbu karang di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat
hamparan seluas 1.278 hektar pada 2010 dengan 42,49 persen di antaranya rusak.
Namun, pada 2011, luas hamparan terumbu karang menjadi 17.914 hektar dengan
80,33 persen dalam kondisi rusak.
Sementara itu, di Kota
Padang, pada 2010 tercatat 13,27 persen terumbu karang rusak dari total luasan
83,65 hektar. Namun, pada 2011, luasan terumbu karang menjadi 11,7 hektar dengan
4,42 persen rusak. Dari data ini sangat jelas bahwa peninjauan tidaklah akurat
dan tidak dilakukan semestinya, Seharusnya pemerintah ataupun lembaga yang
terkait harus lebih peka terhadap ekosistem laut terutama terumbu karang dan
melakukan peninjauan secara langsung serta rutin juga akurat agar nantinya bisa
di anilisis sehingga bisa di lakukan rehabilitsi
ataupun merestorasi fisik atau fisiologis ekosistem terumbu karang yang terdegradasi.
Sbenarnya
tidak mesti mengharapkan turun tangan dari pemerintah ataupun lembaga yang bersangkutan,
jika hanya menunggu tindakan oleh pemerintah ataupun lembaga yang bersangkutan
kapan lagi , dan sesungguhnya menunggu itu bukanlah solusi, yang dipuhkan adalah
“Tindakan”. Sebagai mahasiswa kita bisa melakukan usaha kecil berupa menjaga
lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan penebangan
pohon sembarangan dan melakukan upaya penyuluhan kepada masyarakat dan ajakan melalui
social media seperti facebook dan lainnya karena informasi lebih mudah diserap
dan diterima serta pengikut social media ini juga banyak, usaha lain seperti
penyuluhan ke sekolah-sekolahan ataupun berkampanye dan melakukan berbagai seminar
terumbu karang seperti dengan tema salah satunya "Gerakan Merehabilitasi
Semiliyar Karang" dengan harapan walaupun usaha kecil tapi bisa bermanfaat
besar dari pada tidak ada usaha sama sekalai. Sangat penting untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya
kelestarian laut khususnya ekosistim terumbu karang demi masa depan bangsa.
Apa jadinya jika terumbu
karang kita rusak, jika terumbu karang rusak sama saja dengan merusak kehidupan
organisme lainnya karena terumbu karang adalah sumber kehidupan bagi organisme
lainnya dan manfaat yang banyak untuk kehidupan manusia.